Kamis, 02 Juni 2011

Kelinci kecil bodoh

Aku mau cerita tentang kelinci kecil bodoh. Tahu kenapa kubilang ia kelinci ini bodoh? Karena kelinci ini sangat angkuh, Kelinci bodoh ini tersesat di tengah laut luas -apa bisa kau bayangkan ada seekor kelinci sampai tesesat di laut luas?- dan saat ada kapal mendekat untuk menawarinya tumpangan, ia menolak mentah-mentah. Tahu kan kelinci tak bisa berenang? Sungguh ironi.

Tahukah kenapa kelinci ini tak mau naik kapal? Hanya karena bintang dari tengah laut lebih indah dipandang. Ya, ia hanya tegah suka melihat bintang, bintang yang terlalu terang yang bahkan tak pernah peduli di tenagh laut itu, di tempat yang sangat mungkin merenggut nyawa makhluk kecil dengan mudah, ada kelinci kecil yang tengah memandangnya dengan kekaguman luar biasa, dengan harap bisa bersanding bersamanya.

Dan sekali lagi kelinci ini sungguh sangat bodoh kubilang. Kapal besar yang bisa menngantarkan harinya hingga esok pagi, memberinya harapan nyata bahwa esok masih ada, ia sia-siakan sebegitunya. Dan kini ketika kapal telah meninggalkannya, ia baru tahu bahwa kapal itu yang lebih diinginkannya, kapal itu yang ternyata lebih diharapkannya menjdi miliknya kini. Tapi, apa kapal itu masih peduli? Seharusnya jika kelinci kecil bodoh ini mati pun, bukan lagi urusan kapal besar kan? Sungguh sangat hak kapal besar untuk tak peduli dan tak perlu beralik arah menunggu kelinci bodoh berubah pikiran. Tapi, kapal besar terlalu berhati emas. Dan sayangnya kelinci kecil sungguh terlalu bodoh!